hamba yang hina

Name: Aku
rumah: Di dalam aku
hamba:Jalantrabas Jalan Yang Cepat Menuju Ilahi

 

KOLOM BERITA

 

ARCHIEVES

 

SHOUTBOX

 

Pengunjung

geovisite
geovisite

 

Links

 
 

Monday 28 July 2008
Suluk Wujil
1Inilah ceritera si WujilBerkata pada guru yang diabdinyaRatu WahdatRatu Wahdat nama gurunyaBersujud ia ditelapak kaki Syekh AgungYang tinggal di desa BonangIa minta maaf Ingin tahu hakikatDan seluk beluk ajaran agamaSampai rahasia terdalam
2Sepuluh tahun lamanya Sudah WujilBerguru kepada Sang WaliNamun belum mendapat ajaran utamaIa berasal dari MajapahitBekerja sebagai abdi rajaSastra Arab telah ia pelajariIa menyembah di depan gurunyaKemudian berkata Seraya menghormat Minta maaf
3“Dengan tulus saya mohon Di telapak kaki tuan Guru Mati hidup hamba serahkanSastra Arab telah tuan ajarkanDan saya telah menguasainyaNamun tetap saja saya bingungMengembara kesana-kemariTak berketentuan.Dulu hamba berlakon sebagai pelawakBosan sudah saya Menjadi bahan tertawaan orang
4Ya Syekh al-Mukaram! Uraian kesatuan hurufDulu dan sekarangYang saya pelajari tidak berbedaTidak beranjak dari tatanan lahirTetap saja tentang bentuk luarnyaSaya meninggalkan MajapahitMeninggalkan semua yang dicintaiNamun tak menemukan sesuatu apaSebagai penawar
5Diam-diam saya pergi malam-malamMencari rahasia Yang Satu dan jalan sempurnaSemua pendeta dan ulama hamba temui Agar terjumpa hakikat hidupAkhir kuasa sejatiUjung utara selatanTempat matahari dan bulan terbenamAkhir mata tertutup dan hakikat mautAkhir ada dan tiada
6Ratu Wahdat tersenyum lembut“Hai Wujil sungguh lancang kauTuturmu tak lazimBerani menagih imbalan tinggiDemi pengabdianmu padakuTak patut aku disebut Sang ArifAndai hanya uang yang diharapkanDari jerih payah mengajarkan ilmuJika itu yang kulakukanTak perlu aku menjalankan tirakat
7Siapa mengharap imbalan uangDemi ilmu yang ditulisnyaIa hanya memuaskan diri sendiriDan berpura-pura tahu segala halSeperti bangau di sungaiDiam, bermenung tanpa gerak. Pandangnya tajam, pura-pura suciDi hadapan mangsanya ikan-ikanIbarat telur, dari luar kelihatan putihNamun isinya berwarna kuning
8Matahari terbenam, malam tibaWujil menumpuk potongan kayuMembuat perapian, memanaskanTempat pesujudan Sang ZahidDi tepi pantai sunyi di BonangDesa itu gersangBahan makanan tak banyakHanya gelombang lautMemukul batu karangDan menakutkan
9Sang Arif berkata lembut“Hai Wujil, kemarilah!”Dipegangnya kucir rambut WujilSeraya dielus-elusTanda kasihsayangnya“Wujil, dengar sekarangJika kau harus masuk nerakaKarena kata-katakuAku yang akan menggantikan tempatmu”…
11“Ingatlah Wujil, waspadalah!Hidup di dunia iniJangan ceroboh dan gegabahSadarilah dirimu Bukan yang HaqqDan Yang Haqq bukan dirimuOrang yang mengenal dirinyaAkan mengenal TuhanAsal usul semua kejadianInilah jalan makrifat sejati”
12Kebajikan utama (seorang Muslim)Ialah mengetahui hakikat salatHakikat memuja dan memujiSalat yang sebenarnyaTidak hanya pada waktu isya dan maghribTetapi juga ketika tafakurDan salat tahajud dalam keheninganBuahnya ialah menyerahkan diri senantiasaDan termasuk akhlaq mulia
13Apakah salat yang sebenar-benar salat?Renungkan ini: Jangan lakukan salatAndai tiada tahu siapa dipujaBilamana kaulakukan jugaKau seperti memanah burungTanpa melepas anak panah dari busurnyaJika kaulakukan sia-siaKarena yang dipuja wujud khayalmu semata
14Lalu apa pula zikir yang sebenarnya?Dengar: Walau siang malam berzikirJika tidak dibimbing petunjuk TuhanZikirmu tidak sempurnaZikir sejati tahu bagaimanaDatang dan perginya nafasDi situlah Yang Ada, memperlihatkanHayat melalui yang empat15Yang empat ialah tanah atau bumiLalu api, udara dan airKetika Allah mencipta AdamKe dalamnya dilengkapiAnasir ruhani yang empat:Kahar, jalal, jamal dan kamalDi dalamnya delapan sifat-sifat-NyaBegitulah kaitan ruh dan badanDapat dikenal bagaimanaSifat-sifat ini datang dan pergi, serta ke mana
16Anasir tanah melahirkanKedewasaan dan keremajaanApa dan di mana kedewasaanDan keremajaan? Dimana letakKedewasaan dalam keremajaan?Api melahirkan kekuatanJuga kelemahanNamun di mana letakKekuatan dalam kelemahan?Ketahuilah ini17Sifat udara meliputi ada dan tiadaDi dalam tiada, di mana letak ada?Di dalam ada, di mana tempat tiada?Air dua sifatnya: mati dan hidupDi mana letak mati dalam hidup?Dan letak hidup dalam mati?Kemana hidup pergiKetika mati datang?Jika kau tidak mengetahuinyaKau akan sesat jalan
18Pedoman hidup sejatiIalah mengenal hakikat diriTidak boleh melalaikan shalat yang khusyukOleh karena itu ketahuilahTempat datangnya yang menyembahDan Yang DisembahPribadi besar mencari hakikat diriDengan tujuan ingin mengetahuiMakna sejati hidup Dan arti keberadaannya di dunia 19Kenalilah hidup sebenar-benar hidupTubuh kita sangkar tertutupKetahuilah burung yang ada di dalamnyaJika kau tidak mengenalnyaAkan malang jadinya kauDan seluruh amal perbuatanmu, WujilSia-sia semataJika kau tak mengenalnya.Karena itu sucikan dirimuTinggalah dalam kesunyianHindari kekeruhan hiruk pikuk dunia
20Keindahan, jangan di tempat jauh dicariIa ada dalam dirimu sendiriSeluruh isi jagat ada di sanaAgar dunia ini terang bagi pandangmuJadikan sepenuh dirimu CintaTumpukan pikiran, heningkan ciptaJangan bercerai siang malamYang kaulihat di sekelilingmuPahami, adalah akibat dari laku jiwamu!
21Dunia ini Wujil, luluh lantakDisebabkan oleh keinginanmuKini, ketahui yang tidak mudah rusakInilah yang dikandung pengetahuan sempurnaDi dalamnya kaujumpai Yang AbadiBentangan pengetahuan ini luasDari lubuk bumi hingga singgasana-NyaOrang yang mengenal hakikatDapat memuja dengan benarSelain yang mendapat petunjuk ilahiSangat sedikit orang mengetahui rahasia ini22Karena itu, Wujil, kenali dirimuKenali dirimu yang sejatiIngkari bendaAgar nafsumu tidur terlenaDia yang mengenal diriNafsunya akan terkendaliDan terlindung dari jalanSesat dan kebingunganKenal diri, tahu kelemahan diriSelalu awas terhadap tindak tanduknya
23Bila kau mengenal dirimuKau akan mengenal TuhanmuOrang yang mengenal TuhanBicara tidak sembaranganAda yang menempuh jalan panjangDan penuh kesukaranSebelum akhirnya menemukan dirinyaDia tak pernah membiarkan dirinyaSesat di jalan kesalahanJalan yang ditempuhnya benar
24Wujud Tuhan itu nyataMahasuci, lihat dalam keheninganIa yang mengaku tahu jalanSering tindakannya menyimpangSyariat agama tidak dijalankanKesalehan dicampakkan ke sampingPadahal orang yang mengenal TuhanDapat mengendalikan hawa nafsuSiang malam penglihatannya terangTidak disesatkan oleh khayalan
25Diam dalam tafakur, WujilAdalah jalan utama (mengenal Tuhan)Memuja tanpa selang waktuYang mengerjakan sempurna (ibadahnya)Disebabkan oleh makrifatTubuhnya akan bersih dari nodaPelajari kaedah pencerahan kalbu iniDari orang arif yang tahuAgar kau mencapai hakikatYang merupakan sumber hayat
36Wujil, jangan memujaJika tidak menyaksikan Yang DipujaJuga sia-sia orang memujaTanpa kehadiran Yang DipujaWalau Tuhan tidak di depan kitaPandanglah adamuSebagai isyarat ada-NyaInilah makna diam dalam tafakurAsal mula segala kejadian menjadi nyata
38Renungi pula, Wujil!Hakikat sejati kemauanHakikatnya tidak dibatasi pikiran kitaBerpikir dan menyebut suatu perkaraBukan kemauan murniKemauan itu sukar dipahamiSeperti halnya memuja TuhanIa tidak terpaut pada hal-hal yang tampakPun tidak membuatmu membenci orangYang dihukum dan dizalimiSerta orang yang berselisih paham
39Orang berilmuBeribadah tanpa kenal waktuSeluruh gerak hidupnyaIalah beribadahDiamnya, bicaranyaDan tindak tanduknyaMalahan getaran bulu roma tubuhnyaSeluruh anggota badannyaDigerakkan untuk beribadahInilah kemauan murni
40Kemauan itu, Wujil!Lebih penting dari pikiranUntuk diungkapkan dalam kataDan suara sangatlah sukarKemauan bertindakMerupakan ungkapan pikiranNiat melakukan perbuatanAdalah ungkapan perbuatanMelakukan shalat atau berbuat kejahatanKeduanya buah dari kemauan


Sunan Bonang

jalantrabas
posted by Jalan trabas @ 18:11  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home