hamba yang hina

Name: Aku
rumah: Di dalam aku
hamba:Jalantrabas Jalan Yang Cepat Menuju Ilahi

 

KOLOM BERITA

 

ARCHIEVES

 

SHOUTBOX

 

Pengunjung

geovisite
geovisite

 

Links

 
 

Saturday 26 July 2008
KI. Ronggowarsito
Pada hari Senin Legi tanggal 10 Zulkaidah tahun Jawa 1728 atau tanggal 15Maret 1802 Masehi kurang lebih jam 12.00 siang lahirlah seorang bayidirumah kakek yang bernama R. Ng. Yosodipuro I, seorang Pujangga Keratonyang terkenal dijamannya. Bayi yang baru lahir itu diberi nama BagusBurham. Sejak umur 2 tahun sampai 12 tahun Bagus Burham ikutkakeknya.Ayahnya bernama R. Tumenggung Sastronegoro yang mengharapkananaknya dikelak kemudian hari menjadi orang yang berguna bagi bangsa dannegaranya. Maka oleh sang ayah, Bagus Burham dikirim ketempat pendidikanyang memungkinkan dapat mendidik anaknya lebih baik dari dirinyasendiri.Waktu itu pondok Pesantren di kawasan Ponorogo yang dipimpin olehKyai Imam Besari terkanal sampai dipusat Kerajaan Surakarta. KesanalahBagus Burham dikirim untuk mendapatkan tambahan ilmu lahir batin sertakeagamaan. Pondok Tegalsari yang dipimpin Kyai Imam Besari ini mempunyaimurid yang banyak dan memiliki kepandaian yang pilih tanding.
Bagus Burham berangkat ke Pesantren Tegalsari disertai embannya yangbernama Ki Tanujoyo.Ditempat yang baru itu Bagus Burham sangat malas. Ditambah lagi lebih sukamenjalankan maksiat dari pada mengaji. Berjudi adalah merupakanpekerjaannya setiap hari. Juga pekerjaan maksiat yang lainnya. Adu ayamtermasuk kesukaan yang tidak perbah diluangkan. Dari pada mengajihari-harinya dihabiskan dimeja-meja judi dari satu desa ke desa lainnya.Sehingga terkenallah Bagus Burham bukan sebagai santri yang soleh tetapisebagai penjudi ulung dikalangan orang-orang di daerah Ponorogo. Dasarseorang anak Tumenggung, uang banyak dan biasanya dimanja oleh orang tuaatau kakeknya. Karena kegemarannya bermain judi, adu ayam danperbuatan-perbuatan maksiat yang lain Bagus Burham banyak berkenalandengan warok-warok Ponorogo yang satu kegemaran.Perbuatan putra Tumenggung ini sangat merepotkan hari Kyai Imam Besari.Diharapkan seorang putra priyayi keraton ini akan memberi suri teladanbagi murid-murid (santri-santri) yang lein tetapi ternyatasebaliknya.Seringkali Bagus Burham mendapat teguran dan marah dari KyaiBesari. Namun hal itu tidak merubah sifatnya. Dia tetap penjudi, tetappenyabung ayam, tetap gemar pada tindakan-tindakan yang menjurus kemaksiat. Karena merasa bosan setiap hari mendapat dampratan dari gurunyamaka Bagus Burham perni meninggalkan pondok Tegalsari diikuti oleh KiTanujoyo.(Versi lain mengatakan bahwa kepergian Bagus Burham karena KyaiImam Besarimerasa jengkel akan ulah Bagus Burham. Kemudian pimpinan pondok Tegalsariitu memanggil abdi kinasih Ki Tanujoyo dan menseyogyakan Bagus Burhamtidak usah belajar mengaji di pondok Tegalsari).Meninggalkan pondok Tegalsari Bagus Burham tidak mau pulang ke Solo.Dengan diiring oleh oleh abdinya yang bernama Ki Tanujoyo. Bagus Burhambertualang sampai di Madiun. Ditempat itu uang sakunya habis. Ki Tanujoyokemudian berdagang barang loakan. Sedangkan Bagus Burham tetap padakegemarannya semula. Betapa bingungnya Raden Tumenggung Sastronegorotatkala mendapat laporan Kyai Imam Besari bahwa puteranya pergi dariTegalsari. Kemudian dipanggillah di Josono agar mencari Bagus Burhamsampai ketemu. Bila ketemu agar diajal kembali ke Tegalsari. Kyai ImamBesari kembali dari Keraton Solo mendapat laporan dari penduduk Tegalsaribahwa sekarang daerah Tegalsari tidak aman. Banyak pencuri serta tanamandiserang hama. Kyai Imam Besari memohon petunjuak dari Tuhan. Mendapatkanilham bahwa keadaan daerahnya akan kembali aman damai apabila Bagus Burhamkembali ke Tegalsari lagi. Oleh karena itu Kyai Imam Besari segeramengutus ki Kromoleyo agar supaya berangkat mencari kemana geranganperginya Bagus Burham. Bagi Ki Kromoleyo bukan pekerjaan yang sulitmencari Bagus Burham. Sebab dia tahu kehidupun macam apa yang digemariBagus Burham. Tempat judi, tempat adu ayam. Itulah sasaran Ki Kromoleyo.Pada penjudi dan pengadu ayam ditanyakan apakah kenal dengan pemuda yangbernama Bagus Burham. Orangnya tampan. Jejak Bagus Burham akhirnya terbaujuga. Ki Kromoleyo dapat menemukan Bagus Burham dan mengajak kembali keTegalsari. Namun Bagus Burham tidak mau. Karena bujukan Ki Josono utusanorang tuanya yang kebetulan juga sudah menemukan tempat Bagus Burham makakembalilah Bagus Burham ke Tegalsari.Kyai Imam Besari menghadapi Bagus Burham dengan cari lain. Sebab ternyatasekembalinya dari petualangannya Bagus Burham bukan semakin rajin mengajitetapi semakin boglok dan bodoh. Tampaknya. Menghadapi murid yang demikianKyai yang sudah berpengalaman itu lalu mengambil jalan lain. Bagus Burhamtidak langsung tidak langsung diajar mengaji seperti santri-santri yanglain. Dia bukan keturunang orang biasa tetapi masuk memiliki darahsatriya. Maka tidak mengherankan kalau dia juga memiliki/mewarisisifat-sifat leluhurnya. Gemar sekali kepada hal-hal yang memperlihatkankejantanan seperti adu ayam dan lain sebagainya.Menurut serat “CANDRA KANTHA” buatan Raden Ngabehi Tjondropradoto antaralain menyebutkan bahwa : Raden Patah berputera R. Tejo ( PangeranPamekas). Pangeran Pamekas berputra Panembahan Tejowulan di Jogorogo.Panembahan Tejowulan berputra Tumenggung Sujonoputro seorang pujanggakeraton Pajang. Kemudian Raden Tumenggung Sujonoputro berputra TumenggungTirtowiguno. Sedangkan Tumenggung Tirtowiguno ini mempunyai putra R. Ng.Yosodipuro I pujangga keraton Surakarta. Kemudian sang pujangga berputraR. Ng. Yosodipuro II (Raden Tumenggung Sastronegoro) ayah dari BagusBurham. (Dari sumber lain menyebutkan bahwa R. Tumenggung Sastronegorobukan ayah Bagus Burham tetapi kakeknya. Ayahnya bernama Mas NgebehiRonggowarsito Panewu Carik Kadipaten Anom). Dari silsilah tersebutdiketahui bahwa Bagus Burham masih ada keturunan darah raja. Darahbangsawan yang biasanya sangat suka adu jago tetapi gemar melakukan tapabrata. Kesinilah Imam Kyai Besari mengarahkan. Disamping diberi pelajaranmengaji seperti murid yang lain maka Bagus Burham juga disuruh melakukan“tapa kungkum”. Dari sini terbukalah hati Bagus Burham. Dikeheninganmalam, dengen gemriciknya suara air, diatasnya bintang-bintangberkelap-kelip seolah-oleh menyadarkan Bagus Burham yang usianya jugasudah semakin dewasa itu.Setelah menjalani tapa kungkum selama 40 hari lamanya maka Bagus Burhamtumbuh menjadi anak yang pandai. Kyai Imam Besari tersenyum lega melihatperkembangan anak asuhnya yang paling bengal itu. Terapinya kena sekali.Padahal terapi itu hanya berdasarkan dongenn yang pernah didengarnya.Bahwa dahulu kala ada seorang pemuda yang bengal, nakal, penjudi, pemalas,perampok yang bernama Ken Arok. Namun karena ketekunan seorang pendidikyang bernama Loh Gawe maka akhirnya Ken Arok enjadi raja di Singosari.Menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa. Dari Mojopahit sampai keSurakarta semua menurut silsilah masih keturunan langsung dari Ken Arok.Dan R. Patah pun keturunan Ken Arok. Jadi Bagus Burham juga keturunan KenArok. Siapa tahu kenakalannya juga turunan yang dikelak kemudian hari akanmenjadi orang yang luar biasa. Bagus Burham menjadi murid yang terpandai.Selama 4 tahun dipondok Tegalsari ilmu gurunya sudah terkuran habis. Tidakada sisanya lagi. Kyai Imam Besari memuji keluhuran Tuhannya. Diamelimpahkan habis ilmunya kepada muridnya. Setelah dirasa cukup maka BagusBurham kembali ke Surakarta. Oleh tuanya Bagus Burham disuruh langsung keDemak untuk belajar mengenal sastra Arab dan kebatinan jawa pada PangeranKadilangu.Apakah ayahnya punya maksud agar kelak anaknya dapat menandingi kepandaianrajanya ?Bagus Burham seorang kutu buku yang luar biasa. Dengan bekal kepandaianyang dimiliki dari beberapa guru-gurunya, Bagus Burham kemudian menekunisoal kesusastraan Jawa serta peninggalan-peninggalan nenek moyang.Buku-buku berbahasa kawi kuna ditelaah dan dipelajarai sebaik-baiknya.Jiwa petualang masih juga membara dalam kalbunya. Dia seringkalimengadakan perjalanan dari satu daerah kedaerah yang lain. Bagus Burhammeninjau tempat-tempat yang bersejarah, tempat-tempat yang mengandungnilai-nilai historis, tempat-tempat yang keramat, ke candi-candi dantempat-tempat penting lainnya. Disembarang tempat dipelbagai daerah kalaudianggap ada orang yang memiliki kepandaian lebih maka tidak malu-maluBagus Burham berguru para orang tersebut. Tidak peduli dia hanyalahseorang juru kunci atau orang biasa. Pada usia 18 tahun sebagaimanakebiasaan anak priyayi waktu itu ingin mengabdikan dirinya kepada keraton.Caranya haruslah dengan magang (pegawai percobaan) pada Kadipaten Anom.Jiwa senimannya atau darah kepujanggaannya terasa mengalir derasditubuhnya. TIdak merasa puas dengan pekerjaan magang tersebut. Maka BagusBurham mohon pamit sebab dirasa tidak ada kemajuan. Dia ingin mengembaraingin bertualan menuruti gejolak darah senimannya. Hampir seluruh pelosokpulau Jawa telah dijelajahi oleh Bagus Burham. Bahkan juga luar jawasepeti Bali, Lombok, Ujung Pandang, Banjarmasin bahkan ada sumber yangmengatakan pengembaraan Bagus Burham sampai di India dan Srilanka. Melihatperjalanan hidupnya seperti tersebut diatas pantaslah kalau Bagus Burhammenjadi manusia yang kritis menghadapi suatu persoalan. (Ungkapanperasaannya tampak ada karyanya ” Serat Kala Tida “.Pulang dari pengembarannya Bagus Burham kawin. Karena sang mertua diangkatmenjadi Bupati di Kediri maka Bagus Burhampun mengikuti ke Kediri.Ditempat tersebut yang terkenal sebagai tempat bersejarah banyakpeninggalan-peninggalan dari jaman terdahulu. Di Kediri pernah berdirikerajaan besar dimana salah satu rajanya adalah Sang Prabu Joyoboyo. Waktusang prabu berkuasa agaknya keadaan negara sangat tenteram dan damaiterbukti lahirnya beberapa karya sastra besar. Sang Prabu memerintahkankepada Empu Sedah dan Empu Panuluh agar menceritakan kembali atau menyusunceritera BARATAYUDAHA dalam bahasa yang lebih muda diambil dari buku MahaBarata asli dari India. Demikian indahnya gubahan tersebut sehingga banyakyang mengira bahwa kejadian itu terjadi di tanah Jawa. Sebelum rajaJoyoboyo, di Kediri juga lahir hasil sastra yang tinggi mutunya. SmaraDahana kitab karya Empu Darmaja, juga buku Sumana Sentaka karya Trigunamerupakan hasil sastra yang sulit dicari bandingannya. Di daerah yangseperti itu tentu saja banyak peninggalan-peninggalan berupanrontal-rontal yang dimiliki penduduk warisan dari nenek moyang. Dengantekun Bagus Burham di Kediri waktunya dihabiskan untuk mempelajarirontal-rontal yang dapat dikumpulkan dari perbagai daerah. Darirontal-rontal, pengalaman/pengetahuan selama mengembara dan berguru itulahdia dapat menimba pelbagai ilmu.Baru setelah Bagus Burham berumur 38 tahun mulai produktif dengan karyasastranya. Dan pada tahun 1844 pihak keraton mengangkat menjadi KliwonCarik dan disyahkan menjadi Pujangga Keraton. Namanya Raden NgabehiRonggowarsito dan semakin tenar. Kariernya tidak licin sebab agaknya jugadipengaruhi bahwa orang tuanya (Raden Tumenggung Sastronegoro) dianggapbersalah kepada kompeni Belanda sebab pernah merencanakan akan menggempurbenteng Kompeni diwaku jaman pemberontakan Diponegoro (1825-1830
posted by Jalan trabas @ 23:53  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home