hamba yang hina |
Name: Aku
rumah: Di dalam aku
hamba:Jalantrabas Jalan Yang Cepat Menuju Ilahi
|
|
KOLOM BERITA |
|
|
ARCHIEVES |
|
|
SHOUTBOX |
|
|
Pengunjung |
geovisite
|
|
Links |
|
|
|
|
|
Thursday, 7 February 2008 |
Kunci Jalan Menuju Allah |
1.Dzikrullah
Ketika seseorang sudah selalu berada dalam dzikrullah,wujudnya lambat-laun terbebaskan dari sifat mementingkan diri sendiri dan dicerahi dengan sifat-sifat Allah. Tujuan awal dzikrullah adalah memusatkan perhatian.jika hal ini sudah tercapai,maka ia akan menyadari adanya berbagai godaan jiwa.oleh karenanya ,dia harus berusaha memusatkan perhatianya kepada semua hal yang mencakup kesatuan. Mengingat Allah,mengahapus ingatan dari segala sesuatu selainya,dan tenaga yang sebelumnya di kerahkan kepada hal2 yang tidak bermakna dan fana',kini menemukan fokus yang sepatutnya dalam dzikrullah .demikian pula ,pertentangan psikologis dihilangkan.hal inilah yang mematangkan ketenengan jiwanya, Dalam praktek dzikirnya ,seseorang dzakir larut dalam nama dan makna akan namanya .dalam keadaan itu ia akan melupakan ,tidak saja dunia akhirat,bahkan dirinya sendiri. Dengan demikian ,Dzikir seorang sufi laksana limpahan yang lambat laun menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan memancarkan sifat-sifat tuhan di dalam hati seorang dzakir.akhirnya imajinasi 'diri' juga menjadi sirna dan di tenggelamkan oleh limpahan itu. ini menandakan akhir perjalanan spiritual dan awal samudera ke fana'an diri.dzikir ini untuk menjernihkan ruh al idhafi sehingga mampu menyongsong nur Allah.
2.Tafakkur
Tafakkur adalah perenungan mendalam yang menjadi pembuka dan awal bagi proses meditasi.ungakapan yang laen yang terkenal,yang berimbang dengan pengertian fikr adalah tadabbur atau penghayatan makna .perintah tafakkur ini banyak di dapat dalam alqur'an,terutama frasa,'...sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kekuasaan atau penampakan Allah) bagi orang-orang yang berpikir.' frasa ini banyak di sebutkan pada bagian ayat alqur'an. diantara ayat-ayat yang penting menyangkut tafakkur atau tadabbur ini adalah: Qs Al-Nahl/16:44,Ali Imran/3:191,Al Baqarah/2:266,Yunus/10:24,Al A'raf/7:176,Al Hasyr/59:21,Al Rum/30:21,Al An'am/6:50.
Nabi Muhammad SAW dalam berbagai riwayat juga mengemukakan bahwa bertafakkur sesaat lebih baik daripada tujuh puluh tahun beribadah . Tafakkur akan mencerdaskan hati dan tidak ada ibadah yang nilai keutamaannya seperti bertafakkur.
Imam Ghazali dalam kitab kimiya'al-sa-adah menyebutkan bahwa bertafakkur dapat menimbulkan perkembangan berantai: pertama,kesadaran(ma'rifah;kedua,sebuah keadaan rohani(halah),dan ketiga,hiasan perbuatan('amal).
Dalam tasawuf,yang menjadi objek tafakkur adalah kekasih yang mutlak.segala sesuatu yang lain di bersihkan dari pikiran .Dalam tafakkur inilah,para sufi banyak melibatkan cinta.bukan hanya dilakukan dengan akal.kaum sufi lebih mengutamakan kemampuan rasa(dzauq)dalam tafakkur di banding dengan akal rasional.bukan berarti pola tafakkur kaum sufi,atau cara sufi secara umum tidaklah rasional. hanya saja ,rasionalitas kaum sufi adalah bentuk rasionalitas yang di barengi dengan kecerdasan rohaninya.
Imam Al Jurjani mengatakan bahwa tafakkur dalah kegiatan hati menangkap makna objek demi memahi subjek.sehingga menurut syah muhammad darabi, bertafakkur harus di akhiri dengan dzikir.sehingga dengan tafakkur yang bener itulah maka kaum sufi tidak dapat berbicara atau berbuat kecuali dengan ketulusan. dzikir di sini harus lebih di tekankan pada konteks rasa dan hati , bukan hanya dengan lisan dan akal pikiran .
Lebih dari itu, bagi para sufi ibadah sholat sebagai ibadah yang utama haruslah di sertai dengantafakkur. Syekh Abu Al hasan Kharqani mengemukakan bahwa orang yang sholat dan berpuasa dekat kepada manusia ,sedangkan orang yang bertafakkur dekat kepada Allah . Imam Fakhr Al razi menambahkan bahawa bertafakkur mengantarkan seseorang kepada Allah ,sedangkan sholat membawa seseorang membawa kepahalanya. yang membawa seseorang kepada Allah lebih berharga dari pada yang membawa seseorang kepada sesuatu selain Allah. nah, dalam hal ini para sufi agung menggabungkan semua itu dalam bentuk sholat tarek dan sholat daim.
Dalam prakteknya pra sufi membagi tafakkur dalam dua jenis:1.bertafakkur kepada diri sendiri dan ke 2.bertafakkur kepada Allah.ini bentuk aplikasi dari ungkapan terkenal, "man 'arafa nafsah-u faqad'arafa rabbah-u."
1Bertafakkur terhadap diri sendiri Jenis tafakkur ini di perintah oleh Allah dalam Qs.Al rum/30:8 "apakah mereka tidak merenungkan diri mereka sendiri?" Dalam bentuk tafakkur ini ,seorang sufi menjalankan sebuah proses mencermati kelemahan dan sifat-sifatnya yang negatif.lahir maupun batin seraya berusaha mengurangi dan menghilangkannya. dia juga memperkuat sifatnya yang positif dan berusaha untuk menanamkanya agar dapat menghiasi wujudnya.
Bagi penempuh jalan sufi ,merenungkan diri dapat mencakup pemikiran tentang dari mana dan bagaimana dia berwujud,apa tujuan dia berada ,serta kemana dia akan pergi.disini ,dia memikirkan ayat alqur'an," sesungguhnya kami milik Allah dan kepada Allah kami akan kembali," Al baqoroh2:156, dan mengetahuai bahwa dia berasal dari Allah serta akan kembali kepadanya.
Dengan demikian dia bertafakkur bagaimana dia dapat pergi kepada Allah dan apa yang dilakukannya agar mendapat ridhanya.dia juga akan memusatkan perhatianya kepada subtansi hadits qudsi"Aku adalah perbendaharaan tersembunyi. Aku ingin di kenal lalu Kuciptakan alam agar ia dapat mengenalku" jadi, ia menyadari bahwa ia merupakan salah satu bagian , dan tuhanlah keseluruhan. bahwa bagian tidak dapat memahi keseluruhan.namun bagian pasti tercakup dan akan kembali kepada keseluruhan. sehingga ia akan melepaskan yang kosong dan hampa agar mencapai hakikat.berusaha meninggalkan bagian dan berpadu dengan keseluruhan.demi memahami semua bagian itu adalah melalui matanya. dalam hal inilah terdapat ungkapan terkenal pada dunia kaum sufi "perenunganmu terhadap dirimu sendiri cukup bagimu(untuk mengenal Allah)" 2.Bertafakkur kepada Allah Bertafakkur kepada Allah terwujud dalam tiga bentuk: a.bertafakkur tentang dzat,b.bertafakkur tentang sifat , c. bertafakkur tentang akibat-akibat Bertafakkur tentang dzat adalah mustahil.karena yang fana' tidak dapat merenungkan yang kekal, dan imajinasi tak akan dapat merenungkan yang nyata .manusia tidak akan memiliki kemampuan untuk berpikir tentang dzat.Rasulullah sendiri menegaskan agar manusia selalu berpikir tentang segala sesuau kecuali dzat Allah. Sementara karena sifa-sifat tuhan menyatu dengan dzatnya,maka memikirkan seluruh kebenaran dari semua sifat dan asma' akan mustahil.namun memalui pola dzikir(ingatan)terus menerus terhadap nama dan sifat,akan membukakan pintu karunia spiritual bagi karunia yang ada pada asma'dan sifat tersebut. pengembara sufi akan menyerap karunia itu pada kemampuannya. dia berusaha menyerap sifat-sifat Allah menjadi hiasan bagi sifat-sifatnya,sehingga dia menjadi perwujudan sifat-sifat itu."bersifatlah dengan sifat Allah" kata nabi . sehingga dalam hal ini,orang terseut telah dapat mencapai keadaan(hal)"sirna dalam sifat-sifat Allah." bertafakkur terhadap akibat-akibat hakikatnya adalah merenungakn perbuatan-perbuatan(af'al)Allah.karena hasil tersebut dapat di saksikan,maka dapat pula di renungkan.akan tetapi perenungan akan perbuatan Allah harus di sertai dengan pembebasan jiwanya dari hawa nafsu agar hasil hasil perenunganya tidak timpang. Maka terkait dengan merenungkan af'al Allah ini,yang di benarkan adalah perenungan yang menimbulan sifat pengendalian diri (dimana hawa nafsu di kekang).sehingga perenungannya akan membawa hasil yang dapat di jadikan bekal bagi perjalanan spiritual (suluk)menuju Allah dan mencapai ma'rifatullah. Mentangkut perenungan pola diatas, Al Anshari sebagai mana di kutipoleh javad nurbakhs mengemukakan bahwa terdapat tiga kategori perenungan;diharamkan,dianjurkan,dan diwajibkan. a:tiga macam berpikir yg di haramkan :berpikir tentang dzat Allah yang merupakan benih kesesatan(karena dzat tidak dapat di jangkau oleh akal pikiran;berpikir tentang pahala dan azb Allah,yang merupakan benih kekecewaan (karena orang tidak mampu menerima cara Allah);dan berpikir tentang rahasia mahkluk yang merupakan benih permusuhan(karena orang tak akan mbisa mengungkapkan rahasia itu). b:juga erdapat tiga macam berpikir yanag di anjurkan:berpikir tentang mahkluk sang kholiqm yang merupakan benih kebijaksanaan,berpikir tentang keragaman mahkluk yang merupakan benih kecerdasan,dan berpikir tentang karunia Allah merupakan benih cinta. c:berpikir yang di wajibkan.yang memiliki arti sangat penting adalah berpikir tentang soal kewajibanseseorang.ini mencakup tindakan seseorang mencermati kelemahan dalam ketaatan kepada Allah dan merupakan benih rasa malu.dalam hal ini,berpikir melibatkan perenungan akan kewajiban dan tanggung jawab seseorang di masa depan,yang akan menyuburkan benih rasa takwa. Termasuk ke dalam berpikir yang wajib ini adalah penanaman makna"do'a spiritual",amal yang dapat mengantarkanseseorang untuk melihat Allah.sebab penanaman makna doa semacam ini melibatkan pikiran,perenungan,dan restrospreksi.arahnya adalah pada kesadaran bahwa amal perbuatanya haruslah selalu baik dan bermanfaat,ucapannya haruslah selalu bener,dan memiliki rasa pemberian maaf yang tulus. Dalam kitab manazil al sa irin, Anshari mengemukakan bahwa berpikir spiritual adalah mencari kecerdasan agar dapat memahami yang di cari secara lebih baik.oleh karenannyaanshari membagi pemikiran ke dalam tigamacam kategori: a. Berpikir tentang hakikat keesaan Allah.yakni memadukan samudera peniadaan diri dan penolakan diri (yakni keadaan ketika segala sesuatu adalah dia, dan tidak ada lagi"aku" dan kamu). ini hanya dapat di lakukan dengan cara penyimakan dan cinta ilmu yang di peroleh melalui dzikrullah.keterbebasan dari aspek ini dapat terjadi melalui pengetahuan tentang keterbatasan akal,kelesuan dalam mecapai tujuan yang tak dapat di capai,dan memegang tali keagungan Allah. b. Berpikir tentang kerumitan penciptaan. ini akan mengantarkan kepada pemuasan dahaga spiritual.ini dapat di pahami dengan rasa ihklas terhadap Allah,sikap menerima kehendak Allah,dan bebas dari belenggu hawa nafsu. c. berpikir tentang makna dan keadaan yg akan mempermudahnya menempuh jalan spiritual. ini dapat di capai melalui semangat pencarian ilmu,melepaskan diri dari belenggu adat istiadat,dan menyadari bahwa kebanyakan manusia di sibukkan hal-hal selain Allah.
Maka bagi para sufi,tafakkur adalah menempuh perjalanan spiritula di dalam hati(dzauq)dan dilahirkan dengan dzikrullah.dengan dzikir cahaya manifestasi illahi mulai menyinari rumah hati.dengan cahaya itu,kesadaran di bangkitkan dan di ubah menjadi pembimbing pada jalan hakikat. ketika tafakkur rasional terbentuk,tafakkur"yang berdasarkan hati"jadi tumbuh.dalam tafakkur rasional,motivasi dan daya doronganya adalah akal.sedangkan dalam tafakkur hati ,motivasi dan "guru"nya adalah Allah dengan sumber mata air hati pada al ruh al idhafidi kedalaman ceruk hati sang sufi. Para sufi agung mengakomodasikan polla berpikir untuk diri sendiri dan berpikir kepada Allah sebagai satu kesatuan proses yang tidak saling terpisahkan.sehingga ketika berpikir tentang diri,pada saat yang sama memantikkan api berpikir mengenai Allah,di mana hamba dan Al kholiq mejadi berada satu area tafakkur dan meditasi.
semoga coretan ini bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi temen2 yang membacanya .kebenaran hanya pada nya.......hu...hu...hu haqq..haqq..haqq hayy..hayy..hayy
|
posted by Jalan trabas @ 07:37 |
|
|
|
|
|