hamba yang hina

Name: Aku
rumah: Di dalam aku
hamba:Jalantrabas Jalan Yang Cepat Menuju Ilahi

 

KOLOM BERITA

 

ARCHIEVES

 

SHOUTBOX

 

Pengunjung

geovisite
geovisite

 

Links

 
 

Saturday 26 July 2008
Sekilas Auliya Magelang

1.KH. Dalhar Bin Abdurahman/Mbah DAlhar

KH.dalhar adalah salah saatu ulama yang sangat alim pada zamanya .beliau bernah berguru pada kyai saleh darat semarang. setelah cukup mendapat didikan dari sang guru yang sangat di hormati akhirnya kyai dalhar pulang ke ke daerah asalnya watucongol magelang.beliau adala salah seorang alim pada zamanya sehingga di juluki trio wali jawa tengah diantaranya kh.muslih mranggen,kh hamid kajoran dan kh dalhar sendiri.kh dalhar sendiri adalah salah seorang mursyid tarekat syadziliyah yang sangat terkenal zuhud.dan wara. banyak diantara murid beliau yang menjadi ulama terkenal diantaranya gus mik,mbah minan dan kyai jauhari umar. yang menjadi ulama panutan rakyak kecil.pernah suatu ketika mbah dalhar berkhalwat di gua hira selama 6 tahun tempat nabi agung kita menerima wahyu. kyai dalhar mendirikan pondok pesantren darussalam watucongol muntilan magelang jawa tengah pon pes darussalam banyak di minati santri dari penjuru tanah air. karna jasa beliau yang sangat besar dalam syiar agama islam di jawa tengah khususnya .marilah kita sebagai umat muslim selalu mengenang jasa beliau.

2. Mbah Jogoreso

Mbah jogoreso hidup sezaman dengan KH Dalhar watucongol.beliau salah satu ulama yg sangat alim pada zamanya.mbah jogoreso terkenal sebagai seorang wali nyentrik. beliau sangat banyak di datangi para kyai pada zamanya tempat mengadu dan meminta fatwa tak jarang kyai besar pun berdatangan ketempat beliau.diantaranya gus mik pun pernah meminta barokah ilmunya ketempat beliau.mbah jogoreso sangat antik sekali bila menemui tamunya kadang berpakain seadanya kadang tidak memakai baju,bahkan kain sarungnya pun tidak jarang tersingkap menampakkan auratnya. dan biasanya klo ada seorang pejalan rohani (salik) .atau orang itu akan menjadi besar tamu itu akan di uji dengan sesuatu yang tidak menyenangkan oleh mbah jogoreso.tetapi , bila akan mengalami keburukan atau menjadi durhaka akan di uji dengan segala sesuatu yang menyenangkan.suatu hari gus mik datang ke tempat beliau/menemui mbah jogoreso.gus mik di tempeleng dengan sangat keras sehingga pipinya tampak memerah .gus mik kemudian mundur agak menjauh. tetapi istri mbah jogoreso menyurh gus mik maju lagi. gus mik pun maju lagi lebih dekat.tetapi kembali di tempeleng lebih keras lagi sehingga matanya tampak berkaca-kaca menahan sakit. kejadian itu berturut-turut sampai tiga kali sehingga wajahnya tampak semakin merah dan akhirnya nyai jogoreso menyuruh gus mik untuk mundur. itu hanya sekilas dari banyak cerita yang pernah terjadi diantara tamu mbah jogoreso yang datang ketempat beliau..ketika akan berpamitan pulang mbah jogoreso memeluk gus mik cukup lama .sebenarnya masih banyak kisah yg tidak dapat kami ceritakan satu persatu. semoga banyak mengenal para orang yang dekat dengan allah kita mendapatkan barokahnya dan ilmunya .. amin

3. Mbah Mangli

Bangunan itu sederhana saja. Ukurannya tidak terlalu besar, tetapi tampak demikian kokoh dan bersih terawat baik. Di sekelilingnya terdapat banyak pepohonan rindang, sehingga membuat suasana terasa sejuk dan nyaman. Warga menyebutnya Langgar Linggan. Lokasinya dekat pemukiman penduduk Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Tepatnya di atas tanah wakaf dari KH Khadis, tokoh ulama terkemuka di Mejing, pada dekade 1960-1970. Pada tahun 1970-an, musala ini menjadi saksi sejarah syiar agama Islam yang pernah dilakukan oleh KH Hasan Ashari, atau lebih beken dengan sebutan Mbah Mangli dari lereng Gunung Andong wilayah Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Magelang.”Pengajian rutin yang diisi ceramah keagamaan oleh Mbah Mangli, kala itu senantiasa dilaksanakan pada hari Kamis Wage,” kata Ahsin (80), penduduk Mejing yang kerapkali menjadi panitia penyelenggara pengajian. Acara selapanan itu bermula dari obsesi KH Khadis, yang ingin mengajak Mbah Mangli untuk melakukan syiar Islam di Mejing. Untuk itu, dia mengutus Ahsis dan kawan-kawan sowan ke Mbah Mangli.Pengganti Usaha Ahsin tak membuahkan hasil. Kendati sempat menginap di sana, namun Ahsin tidak bisa bertemu dengan ulama karismatik tersebut. Karenanya, KH Khadis terpaksa berangkat sendiri ’menjemput’ Mbah Mangli. Langgar Linggan itu sendiri menjadi pengganti Masjid Jami Mejing, yang hanya sempat tiga kali digunakan sebagai pusat pengajian Mbah Mangli. Bukan apa-apa, pemindahan itu hanya dilandasi pertimbangan kenyamanan pengunjung. Masjid Jami posisinya persis di tepi jalan jurusan Magelang-Candimulyo. Praktis selalu dilewati banyak kendaraan. Lalu lalang kendaraan itu tentu saja terasa mengganggu konsentrasi peserta pengajian. Menurut KH Kholil, Takmir Langgar Linggan, ketika Mbah Mangli wafat pada 1990, pengajian Kamis Wage di Mejing turut terhenti. Beberapa tahun belakangan, tradisi yang pernah mengakar di kalangan masyarakat itu mulai dirintis kembali oleh Gus Munir, menantu Mbah Mangli.

jalantrabas
posted by Jalan trabas @ 09:40  
1 Comments:
Post a Comment
<< Home