hamba yang hina

Name: Aku
rumah: Di dalam aku
hamba:Jalantrabas Jalan Yang Cepat Menuju Ilahi

 

KOLOM BERITA

 

ARCHIEVES

 

SHOUTBOX

 

Pengunjung

geovisite
geovisite

 

Links

 
 

Tuesday 18 March 2008
Maksiat Lebih Baik Ketimbang Taat...Kalau...
“Maksiat yang melahirkan sikap hina dina di hadapan Allahitu lebih baik ketimbang ketaatan kepada Allahyang melahirkan sikap merasa mulia dan sombong.”Sebesar apapun kemaksiatan dan dosa seseorang, jika memasuki pintu taubat, Allah tetap menyambutnya dengan Pintu Ampunan yang agung, bahkan dengan kegembiraanNya yang Maha dahsyat kepadamu.

Karena sebesar langit dan bumi ini, jika anda penuhi dengan dosa-dosa anda, dikalikan lagi dengan lipatan jumlah penghuni planet ini, kelipatan dosa itu, sesungguhnya ampunan Allah masih lebih besar dan lebih agung lagi.Oleh sebab itu Ibnu Athaillah membesarkan hati orang yang telah berbuat dosa agar tidak putus asa terhadap ampunan Allah, bahkan orang yang berbuat dosa namun bertobat dengan penuh rasa hina dina di hadapan Allah itu dinilai lebih baik dibanding orang yang ahli ibadah yang merasa hebat, merasa suci, merasa paling mulia dan merasa sombong dengan ibadahnya.Mengapa? Karena ada dosa yang lebih tinggi lagi dibanding maksiat, yaitu dosanya orang takjub atau kagum pada diri sendiri.

Bahkan Rasul saw bersabda:“Jikalau kalian tak pernah berbuat dosa, niscaya yang paling saya takutkan pada kalian adalah yang lebih dahsyat lagi, yaitu ujub (kagum pada diri sendiri).”Bahkan betapa banyak orang yang dulunya ahli maksiat lalu diangkat derajatnya menjadi manusia mulia di hadapan Allah swt. Begitu juga banyak ahli ibadah tetapi berakhir hina di hadapanNya gara-gara ia sombong dan merasa lebih dibanding yang lainnya.Orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar, apakah ia aktivis muslim, da’i, ustad, kiayi, ulama, mubaligh. Ketika mereka menyerukan amar ma’ruf nahi mungkar, lantas dirinya merasa lebih baik dari yang lain, adalah wujud kesombongan yang hina pada dirinya.

Dibanding seorang preman yang bertobat, pelacur yang bertobat, maling yang bertobat dengan kerendahan jiwa di hadapan Allah, mereka yang merasa paling Islami itu justru menjadi paling hina, jika ia tidak segera bertobat.Nabi Adam as, mendapatkan kemuliaan yang luar biasa sebagai Nabi, Rasul, Khalifah, Abul Basyar, justru ketika sudah turun di muka bumi, karena tindak dosanya di surga. Namun Nabi Adam bertobat dalam remuk redam jiwanya dan hina dina hatinya di depan Allah, justru Allah mengangkat dan menyempurnakan ma’rifatnya ketika di dunia, bukan ketika di surga dulu.Nabi Adam as menjadi Insan Kamil ketika di dunia, bukan ketika di surga.

Oleh sebab itu terkadang Allah mentakdirkan maksiat pada seorang hamba dalam rangka agar si hamba lebih luhur dan dekat kepada Allah. Wacana ini dilontarkan agar manusia tidak putus asa atas masa lalu dan nodanya di masa lampau, siapa tahu malah membuat dirinya naik derajat.Wacana ini pula tidak bisa dipandang dengan nafsu dan hasrat. Misalnya, “Kalau begitu maksiat saja, siapa tahu kita malah naik derajat...” kalimat ini adalah kalimat yang muncul dari hawa nafsu!Wacana mengenai naiknya derajat paska maksiat, hanya untuk orang yang sudah terlanjur maksiat agar tidak putus asa dan tetap menjaga rasa baik sangka kepada Allah swt (husnudzon).Apalagi di akhir zaman ini, jika disurvei membuktikan bahwa orang yang kembali kepada Allah dengan taubatnya, biasanya didahului oleh kehidupan yang hancur-hancuran, maksiat yang ternoda.

Akhir zaman ini juga banyak dibuktikan, khususnya di wilayah kota, betapa banyak orang yang merasa bangga diri dengan ahli ibadahnya, ketekunan dan taatnya, diam-diam ia ujub dan sombong, merasa lebih dibanding lainnya.Sifat hina dina adalah wujud kehambaan kita. Manusia akan sulit mengakui kehambaannya manakala ia merasa mulia, merasa sombong, ujub, apalagi merasa hebat dibanding yang lainnya.Karena itu rasa hina dina, apakah karena diakibatkan oleh kemaksiatan atau seseorang mampu menjaga rasa hina dina di hadapan Allah, adalah kunci terbukanya Pintu-pintu Allah swt, karena kesadaran seperti itu, membuat seseorang lebih mudah fana di hadapanNya.
hanya allah yang tahu
posted by Jalan trabas @ 10:48  
2 Comments:
  • At 29 May 2008 at 23:27, Blogger yusf said…

    artikele bagus..cuma kalau baca marai ngrüsak moto.. tolong di perbaiki tampilannya. thk

     
  • At 6 June 2008 at 08:19, Blogger ewindt said…

    Yg menyelamatkan manusia adalah perbuatannya. Memang taubat jauh lebih baik dari pada tidak sama sekali krn kesombongan.

     
Post a Comment
<< Home